Seindah Karunia-Nya ^^

Dia yang memberi kita apapun, Dia yang selalu mencukupkan apa yang kita butuhkan, Dia yang selalu mengerti kebutuhan hidup kita, Dia yang membuat hati kita tentram, membuat pikiran kita tenang dan menghiasi kebahagiaan hidup ini, karena Dia Yang Maha Indah....

Tahukah wahai engkau siapa yang telah menjagamu ketika engkau dalam kandungan?
menjagamu dalam kandungan selama 9 bulan baginya 9 tahun ..
waktu yang tidak hanya hirupan dan helaan nafas..
mempertaruhkan hidupnya demi membawamu ikut bersamanya..
bersama menikmati indahnya dunia...

menyuapimu ketika engkau belum mampu makan sendiri :')
menyusuimu ketika engkau sangat kehausan dikala itu.
yang setia menjagamu ketika engkau terlelap dalam mimpi indahmu.
rela terjaga ketika engkau menangis tengah malam.
terjaga demi menggantikan celana yang basah karna kotoranmu.

dia yang rela tak menikmati hangatnya selimut.
demi melihatmu hangat dengan kedua selimut.
dia yang menjadikan kakinya sebagai ayunanmu.

dia yang menuntun langkah demi langkahmu.
agar engkau mampu berjalan sendiri.
dia yang mengajarimu huruf demi huruf, kata demi kata.
agar engkau mampu bicara.

dia yang rela membagi makanannya demi melihatmu kenyang
melihatmu tidak menangis lagi.
dia yang selalu mengutamakan dirimu daripada dirinya sendiri :')
mengutamakan kebahagianmu daripada kebahagiaannya sendiri..
mengutamakan kesehatanmu daripada kesehatannya sendiri..
mengutamakan nyawamu daripada nyawanya sendiri..

betapa banyak jasa yang telah ibu kita berikan..

dia yang memberikan yang terbaik untuk dirimu.
ingatkah ketika engkau sakit.
maka tampak wajah dia yang begitu khawatir.
tampak kesedihannya yang tak mampu dia tunjukkan..
dia yang mengeluarkan rupiah demi rupiah demi melihatmu sehat kembali..
mampu tertawa kembali..
mampu bermain bersamanya kembali..

ketika kita sudah mampu bicara,,
kita menceritakan semua dunia kita kepada ibu tercinta.
bersama kawan-kawan kita yang baru..
tanpa kau tahu dia sangat merindukan masa-masa itu.
masa-masa ketika kamu masih selalu berada dipangkuannya.
masa-masa dimana dia selalu menggendongmu..
jalan-jalan bersama, menikmati hari bersama..
seakan waktu tak dapat memisahkan dia dengan engkau.

tanpa kita sadari waktu terasa begitu cepat.
kita sudah mampu mandiri dan seakan tak "membutuhkan" ibu kita lagi.
disaat kita sudah meninggalkan ibu demi menggapai cita-cita kita.
seakanpun kita telah melupakan masa-masa kecil kita
masa-masa ketika ibu selalu bersama kita.

namun, tanpa engkau sadari.
ternyata..
kenangan masa indah
ketika kita kecil, masih jelas betul tersimpan.
dalam ingatan dia, dalam hati dia.
tersimpan dalam memori ibu yang penuh kehangatan.
memori yang penuh keceriaan ketika masih bersamamu.
kenangan ketika kamu mengajaknya bermain, bercanda bersama..
tak akan pernah hilang setitikpun.
dia akan terus mengingatnya..
walaupun kini telah hampir dimakan usia :')

terimakasih ibu :)

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ 


“Lha wong saya sudah miskin, sampai kapanpun ya miskin pak”,

“Ini udah takdir mbak, udah ditetapkan yang diatas, kalau saya kaya selamanya ya kaya.”

“kalau saya ditakdirkan mati sekarang mau usaha seperti apapun ya tetap aja gag selamat”

Yang namanya takdir mau gimana lagi?”

Ehm,,,,
good morning everybody :o
ha?
Kalau diartikan adalah selamat pagi setiap tubuh...
oke, udah baca argumen-argumen di atas?
barang tentu kita pernah mendengarnya atau jangan pernah mengatakannya?
beberapa uraian singkat diatas mungkin dibenak kita, kita paham yang mereka maksudkan,
Yakni pasrah akan takdir..
Yup ^^
itu yang akan kita sharing disini..
Takdir barangkali kita pernah tau definisinya, segala ketetapan Allah yang telah Dia tetapkan sejak dahulu kala, sejak jaman belum diciptakannya sesuatu, masih kosong mlompong, di lauhul mah fudz. Nah diantaranya berkenaan dengan rezeki kita, umur kita, jodoh kita (ehem), apakah kita termasuk orang yang merugi atau beruntung. Semuanya telah ditetapkan Allah. Lalu?
Kita sebagai manusia penyikapan seperti apa sih yang kita bisa lakukan mengenai takdir ini.
Ada beberapa pendapat ulama mengenai hal ini
Dalam hal ini ada tiga pendapat ulama.
Pertama, mereka yang mengatakan bahwa takdir adalah keputusan Allah dimana baik dan buruk nasib sesorang ditentukan sepenuhnya oleh Allah tanpa manusia bisa berupaya dan mengganti keadaan tersebut. Di sini manusia dituntut untuk pasrah terhadap ketentuan yang telah diberikan, golongan ini disebut golongan Jabariah. 
Kedua, mereka yang mengatakan bahwa nasib dan takdir seseorang ditentukan oleh seberapa besar usaha orang tersebut tanpa ada intervensi dan keikutsertaan Allah terhadap perjalanan hidup seorang hamba, dan lebih lanjut menyatakan bahwa di situ terhampar lahan luas dimana manusia bebas dan berkuasa penuh terhadap nasib yang akan dilalui nanti. Golongan ini disebut Qodariah.
Dan golongan terakhir adalah mereka yang mengatakan bahwa Allah telah menetapkan nasib dan takdir seseorang namun manusia tetap dituntut untuk berupaya semaksimal mungkin untuk merubah keadaan dan kondisiya, dan perubahan itu bisa di upayakan atas kuasa Ilahi dan ridlo darinya meski nasib dan suratan takdir telah tertulis. Golongan ini adalah ulama dari Ahli Sunnah waljamaah.

Nah :p
berdasarkan ilmiah diatas milih yang mana?
Dipilih dipilih cangcimen cangcimen (kacang kwaci permen) :o
loh?
Hidup kita hanya akan garink, monoton dan nggag berwarna sama sekali, ketika kita hanya menyikapi “udah awh, ngapain berusaha, lha wong udah ada takdirnya masing-masing”
gini nih kalau hidup nggag pernah peka -_-
makannya situ jomblo.

Memang hidup yang keren adalah ketika kita bisa memulainya dari 0/zero.
Mengapa ?
Supaya kita bisa menikmati indahnya suatu usaha.
Karena usaha itu yang membuat kita semakin kuat menghadapi dunia ini. Dengan segala upaya kita untuk terus mencoba walaupun gagal, trial and error. Lama kelamaan apa?
Allah akan menghargai usaha kita dan memberikan kita hadiah akan usaha yang telah kita lakukan.
Lalu apa faedahnya?
Pengalaman bro ^^
Termasuk usaha kita agar mendapat rezeki yang halal, usaha untuk menjemput jodoh (ehem), maupun usaha agar tetap berada dijalan Allah.
Memang sih jodoh, rezeki itu semua ditangan Allah,
Terus?
Kalau kita gak ambil yaaaaa tetap ditangan Allah :D
untuk itulah harus adanya suatu usaha.
ingat low Allah berfirman :
"Sesungguhnya Allah tidak merubah suatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri ( QS Ra'd : 11 )

“Karena setiap usaha pasti akan mengantarkan dan menuntun kita menjauh dari takdir yang satu dan menjemput takdir yang lain ^^”

Bayangkan ketika kita terlanjut kismin, miskin maksud saya :p
Ketika kita tidak berusaha dan berdoa tentu saja, kita akan selamanya dalam satu takdir yakni miskin.
Berbeda jika kita mau berusaha untuk mencari pekerjaan, bekerja dengan sungguh-sungguh, dengan segala jerih payah dan keringat demi memperoleh ridho Allah.
Setidaknya ada yang membuat kita tidak bertahan di satu takdir, dengan berusaha tadi kita berusaha menjemput takdir yang lain yang namanya kesuksesan Wallahualam ^^

Ambil contoh lagi ketika rumah kita berada dekat dengan pantai. Seketika itu jga mendapat kabar bahwa beberapa menit lagi terjadi sunami.
Apa yang akan kita lakukan?
Pilihlah jawaban yang menurut hati nurani anda tepat dengan memberi tanda (X)
A.    Berdiam ditempat dan pasrah akan keadaan. (jika tidak ditakdirkan mati ya gak mungkin mati, tenang saja)
B.     Sebisa mungkin lari menyelamatkan diri.
Pasti milih B lah, setidaknya kita dituntut untuk usaha dulu biarkan Allah yang memutuskan ^^



Karena semua usaha yang telah kita lakukan setidaknya memiliki nilai tersendiri di Mata Allah. Walaupun nantinya berbeda dari yang kita harapkan setidaknya Allah lebih tahu mana yang terbaik untuk kita. ^^
 Bismillah ^^

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ


Aku niat semuanya karena cinta,
Akan kugali bumi sampai ke inti-intinya
Akan kudaki gunung secapek-capeknya..
Dan kuarungi samudra sampai menggigil semua tubuhku.
loh...
Yakin bisa?
Pasti bisa..
Kan udah niat, dan sesuatu yang udah kuniati pasti bisa kujalani..
Yakin bener?
Ganti niatnya aja deh, niat karena Allah nih, akan kutamatkan Quran dalam semalam.
Nah loh?
Bisa g loe bro?
“emmm... nanti aja deh cuuy hhe”
Yeee, kalo sama cewek pujaan hati aja niatnya sampai keluar tenggorokan dan masuk ke tiap celah rongga semangatnya -_-
kalo sama Dia yang udah ngasih loe hidup masih pikir-pikir mau niat untukNya -_-
nggag keren loe bro...
“nanti2 aja yaa”
kapan?
Setelah di death note sama sinigami (dalam bahasa jepang, kalo bahasa arabnya malaikat izroil) :p
Hihih
..
Oke,,
Niat sering kita sisipkan antara sebelum melakukan titah, entah itu dari Sang Maha Suci Allah, dari Dosen, dari pak mandor, pak direktur, sampai pak atasan..
Untuk apa sih niat segala?
Langsung kerjain aja kan cepet beres..
Yeee, gag sabaran banget -_-
terus kita niatkan karena apa?
Karena siapa?
Nah, semakin jelas niat kita semakin tercapai pula tujuan yang nanti akan kita capai yang akan kita dapat. Karena niat adalah titik tolak kita langkah awal kita dalam memulai suatu aktivitas dan yang pada akhirnya kita akan menuai apa yang telah kita niatkan..
Ingat sabda Rasulullah gak?
Innamal a’malu binniat...
“Bahwasanya suatu amal tergantung pada niat kita, apabila kita hijrah teruntuk Allah dan RasulNya, ya kita pasti dapat pahala. Nah, kalo niat kita hijrah hanya mencari kenikmatan dunia, harta atau wanita. Yang kita dapat ya nikmat dunia, harta dan wanita.”
Terus mana pahalanya?
Ya nggag ada, kan situ niatnya cuman dapet harta dunia dan wanita :D
Sekilas dari sabda Rasulullah diatas jadi mengingatkan kita bahwasanya kekuatan nikmat pada nantinya akan menyulut flame on kita :o
semangat kita, dan kita akan termotivasi karena kita memiliki niat yang jelas, dan jangan lupa niat tersebut hanya karena Allah low ya, bukan yang lain. insyaAllah kalo niat kita karena Allah selain dapet berkah dari Allah juga bisa dapet faedahNya dan pahalaNya. ^^

Banyak low terkadang kita terperdaya oleh suatu ibadah namun ibadah kita bukan karena Allah, namun ibadah kita hanya untuk kenikmatan dunia...
Kita ambil contoh ketika ada wacana bahwa puasa (shaum) akan menyehatkan tubuh kita.
Nah seringkali kita membelokkan niat kita bukan untuk beribadah kepada Sang Maha Esa, melainkan hanya untuk mendapat kesehatan, dari usahanya berpuasa.
Nah tho? :o
Bukan karena Allah, melainkan ingin sehat.

Ada lagi ketika kita niat beribadah lain, katakanlah sodaqoh yang disabdakan Rasulullah bahwasanya “sodaqoh tidak akan membuat harta kalian berkurang melainkan akan bertambah, bertambah dan semakin bertambah.”
Nah hal ini terkadang pula akan membelokkan niat kita yang semula niat karena Allah jadi niat karena dunia. Mereka jadi sodaqoh bukan karena Allah, melainkan hanya bersodaqoh agar harta mereka jadi bertambah.

Banyak pula sekarang yang menjadikan ibadah bukan untuk mendapat cinta Allah, kasih Allah bahkan pahala Allah. Melainkan niat mereka semua tertancap jauh dan mengarah ke dunia karena mungkin mereka hanya ingin mendapat sesuatu yang langsung ada di depan muka mereka dan riil. Ini salah satu yang mampu meredam kepekaan hati kita, membuat hati kita keras. Karena meniatkan sesuatu hanya mengejar kesenangan dunia bukan karena Allah semata.
Berdoa saja semoga kita masih bisa dan tetap istiqomah dalam menjadikan Allah sebagai tujuan hidup kita, menjadi visi kita. Baik dunia maupun akhirat ^^

Karena segala sesuatu yang diniatkan karena Allah, insyaAllah terarah, full hikmah, dan barakah ^^


بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ

Tidak sedikit dari kita yang akrab dengan kata ikhlas..
dan barangkali tiap orangpun sudah mengenalnya..
Namun apakah kita telah tahu sejati dari kata ikhlas itu sendiri?

Tentunya sewaktu SD, kita mendapat pelajaran PPKn :p
Ada yang ingat dengan pelajaran ini? :D
apa jangan-jangan sudah mencampakkannya begitu saja?
Ddduuuuuuhhh kasiand sekali pelajaran ini T.T
Yap, dalam pelajaran ini kita pernah mendengar sekilas kata ikhlas dalam pelajarannya :D
seperti dalam contoh..
Ada gambar anak yang menolong temannya, namun ketika sang teman memberinya sebuah hadiah untuk si anak, tapi si anak menolaknya dan menjawabnya “saya ikhlas” J

Atau ada beberapa kali sebuah iklan kartu perdana menampilkan sebuah kegiatan bulan suci ramadhan, dan di dalamnya si X mendapat titah dari kakek tua untuk mengingatkan sahur ke semua orang seluruh kampung. Dan si kakek acap kali sering bilang “ikhlas,, ikhlas,, ikhlaslah menolong”

Nah itu sekilas mengingatkan kata ikhlas dalam benak kita..
Namun apakah hanya sesederhana itu kata ikhlas?
Tidak hanya sesempit itu, namun cakupan ikhlas sangat dalam dan luas J
Ikhlas tidak hanya berupa kegiatan yang sudah kita laksanakan namun aktivitas apapun yang akan kita lakukan menuntut sebuah keikhlasan ^^

Memang apa sih manfaat kita ketika ikhlas?
Lha wong nolong dikasih uang aja nolak, dan bilang “saya ikhlas”
Masa ya ada manfaatnya?
Menolak rezeki kog ada manfaatnya :o
Naaahhhh itulah yang menjadi “greget” untuk pembahasan kali ini.. :D

Sering kali memang kita mendengar kata ikhlas, bahkan tak luput ketika kita mengucap kata ikhlas itu sendiri.
Tapi benarkah kita sudah tau maknanya sebelum mengucapkannya atau melakukannya?
Tidak usah jauh-jauh menilik segala aktivitas yang dilakukan dalam sekali waktu, namun ingatlah aktivitas yang dilakukan berkali waktu.
Bingung? :D
Berarti pola pikir anda masih berjalan :p
Hihi
 Yap ibadah kita kepada Allah ^^
Seringkali kita melakukannya tanpa pikir panjang karena sudah merupakan pola kita, pola untuk berinteraksi dengan Allah. Namun apakah didalamnya kita melakukannya dengan ikhlas?
Karena Allah semata low? :p
Bukan karena yang lain :D
bukan karena uang, bukan karena harta atau kedudukan, juga bukan karena wanita :D
Hihih

Itulah yang sering kita tanyakan pada diri kita sendiri, karena meniatkan diri untuk ikhlas memang bukan suatu yang gampang..
Realitas sehari-haripun bisa kita cantumkan,
Ambil saja contoh ketika kita mentraktir teman-teman kita di suatu tempat makan. Ketika nantinya kita dapet Bon yang diluar dugaan, dan raut muka kita yang semula sumringah, kemudian berubah 180 derajat mentok menjadi sedikit manyun.. :D
naahh hayoo ada yang tawa tiwi :p
Pernah nraktir apa ditraktir? :p
Hihi
Itulah sebagian gejala yang menyebabkan kekuatan keikhlasan kita kendor atau bahkan hilang ditempat, waow :o
Terus bagaimana menyusun rontokannya lagi? :o
ikhlas itu bukan bongkar pasang soobb :o
Terus kalau kita ditanya “ikhlas g?”
“jelas aku ikhlas” :o
Loh masa ikhlas di koar-koar kan? :o
Apa itu termasuk ikhlas?
Hayoooo hehehe :p

Memasang kedudukan ikhlas dalam setiap aktivitas menjadi suatu yang urgen, karena tanpa memasukkan “chip” keikhlasan, kegiatan kita bagai tiada guna, tiada dorongan yang mampu memecah dinding keegoisan diri kita.
Maknailah ikhlas sebagai awal kita melakukan sesuatu, dan mangkhiri semuanya. Secara otomatis pula kita akan mampu melupakan apa yang telah kita laksanakan dan akhiri. Anggaplah keikhlasan bagai

“Seekor semut hitam kecil yang berada di atas batu hitam di tengah kegelapan malam”.

Apa yang kamu lihat di kenyataannya?
Tidak akan nampak ^^

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ

Maha Suci Allah yang menciptakan diri ini dalam bentuk yang sebaik-baik bentuk ^^

pernakah kita mendapat celaan dari teman-teman kita satu kelas, satu sekolah ataupun satu kampus..?
apakah celaan itu menyinggung tentang fisik kita?
kebanyakan memang sisi fisik inilah yang sering dipandang sebelah mata oleh orang lain.
respon kita bagaimana?
pilih jawaban yang menurut anda paling tepat :D
eh :o
maaf, ini tidak sedang ujian nasional yaa :D

kita lanjutkan, lantas kita bersikap bagaimana?
apakah kita langsung membalas dengan celaan yang lebih pedas? :o
ataukah kita hanya diam saja dan menerima dengan ikhlas celaan tersebut?
atau kita termasuk bagian orang-orang yang langsung galau? :p
langsung marah-marah dikamar atau kalau yang cewek langsung mewek nangis sejadi-jadinya? karena memang itu tindakan yang kurang pantas dilontarkan ?
tiap orang responnya berbeda, tergantung kondisi mood nya,

bilamana kita menanggapinya dengan celaan yang lebih pedas, apakah yang kita hina akan diam-diam saja?
bagaimana kalau setelah kita hina, orang yang bersangkutan lantas memukul kita, menonjok kita? :p
mungkin cara tersebut salah dan sepertinya hanya memperkeruh situasi seperti keruhnya got mampet depan kosq -_-
jadi kedudukan kita sama donk sama yang menghina, dan mungkin lebih parah :D

bilamana jika kita pilih yang ketiga? :D
galau, kemudian tanpa sadar marah-marah sendiri, membuat kepala beruap dan mengeluarkan asap-asap tanpa ada api? :o
lalu yang terbakar apa? (sambil melongo dan berteriak) :o
jangan-jangan gorengan saya? :o
tidaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaakkkk :o
oops maaf...
kita lanjutkan..
apakah hanya marah-marah?
ataukah kamu selingi dengan mengangkat motor orang dan membuangnya di tong sampah terdekat? -_-
atau marah diselingi membuang-buang uang kita dan membagikannya untuk mentraktir teman-teman? :o
waaahh enak tuh :D
hihi
sepertinya pilihan ini juga akan merugikan kita sendiri, selain tenaga kita terbuang percuma untuk marah-marah, uang kita juga habis untuk beli es teh ya (supaya bisa mendinginkan kepala kita) --"

bagaimana jika kita diam saja, membiarkannya dan ikhlas menerimanya sambil tersenyum ramah pada si pencela ? :)
sepertinya itu lebih berwibawa di depan mereka ^^
daripada kita harus marah-marah ataupun membalasnya ^^
ketika kita membalasnya berarti kedudukan kita sama dengan orang yang menghina
ketika kita marah-marah tidak jelas hanya akan membuang-buang tenaga :(

dan alhamdulillah jika mereka yang dihina memilih jawaban ketiga dengan hanya memberikan senyuman pada mereka beraarti kita mengetahui sejatinya hidup ini :)
ketika sosok kita merasa dihina orang lain, maafkanlah mereka, tebarkan senyuman keikhlasan dan kebaikan pada mereka, apa dengan begitu harga diri kita akan jatuh?
sudah barang tentu tidak, dan malah akan bernilai di hadapan Allah ^^

Berilah sebuah jawaban indah pada mereka yang mencela dan menghinamu
"Yang kaukatakan tadi sebenarnya adalah pujian, sejatinya diri ini jauh lebih mengerikan dari yang kau ucapkan tadi" ^^

Berikan jawaban teragung pada orang yang mencaci dirimu
"Bahkan walau ingin membalas, aku tak kuasa. Sebab aku tak punya kata-kata keji dan nista" ^^

Jangan bersedih ataupun jangan marah dengan semua itu, tetap tegar dan pasrahkanlah semua pada sang Maha Yang menciptakan jasad ini ^^
ingat donk sabda Rasulullah "sesungguhnya Allah tidak memandang rupa dan harta kalian, melainkan Allah memandang hati dan amal kalian" (HR. Muslim)
nah semoga dengan sabda Nabi kita tercinta tadi, hati kita tidak pusing lagi :o
eh maaf, (yang pusing adalah kepala, bukan hati, hanya sedikit improvisasi :p)
menjadi lebih kuat, biarlah Allah yang menciptakan jasad ini yang akan memperingatkan mereka,
sebenarnya mereka hanya lupa bahwa dia yang mengaku sempurna sejatinya diciptakan oleh Dia yang Maha Sempurna..
tetap optimis menggapai ridhoNya, chayooo :D

Mampukah kita menghitung tiap nafas kita?
nafas yang tiap detik mengalir dalam tubuh ini,
mengalir berdampingan dengan tiap butiran darah..
nafas yang memberikan kita kesempatan untuk tetap terjaga..
memberi kesempatan kita untuk tetap menikmati duniaNya
menikmati tiap anugrahNya..
Mampukah kita menghitungnya?

mampukah kita merasakan tiap sentuhan yang kita berikan?
kita rasakan..
melalui tiap ujung jemari ini...
melalui tiap pergelangan tangan ini,,
engkau sadari kehadiraNya..
engkau hayati KekuasaaNya,,
agar engkau mampu memaknai semua,
memaknai segala..

mampukah kita menghitung tiap kata yang terucap?
kata yang terukir melalui lisan ini,,
lisan yang Dia berikan agar kamu berucap sewajarnya,,
berucap kebaikan,,
agar mampu menenangkan hati ini terlebih sesama..
bukan menjadi pedang yang akan melukai semua..
memotong segala..,,

Betapa indahnya seisi alam ini..
bila kita mengamatinya,
memahaminya..
melalui mata ini Dia mampukan semua..
melalui mata ini Dia mengijinkan kita menikmati alam seisinya..
bukan mata yang hanya terpana..
terpaku akan tipu daya dunia..

Dia yang masih mengijinkan kaki ini untuk melangkah..
Dia yang mengatur agar mata ini masih mampu melihat..
Dia yang melembutkan hati ini agar mau merasa..
Dia yang membuat segalanya menjadi seakan terasa mudah..
terasa mudah untuk kita capai..
terasa mudah untuk kita gapai..

Akankah kita tetap diam ?
tanpa memaknai segala yang Dia titipkan?

Ketika semua suara telah terbungkam..
Mata mulai mengalunkan lekuk kelelahan.
disanalah nikmatMu mulai terpancar..
memberikan tiap hembusan nafas kesempatan..
kesempatan untuk meletakkan semua letih karna beban..

ketika waktu itu tiba,,
ketika tubuh ini tak mampu lagi merasa..
Engkaulah yang mengistirahatkan semuanya...
Engkaulah yang mempertemukan dengan sisi lain dunia..

Malam...
begitulah kami menyebut anugrahMu..
keadaan ketika kami pasrah akan semua kuasaMu..
memahami setiap nikmat yang Engkau berikan.
menyelami setiap usaha yang telah  kami kerjakan..

Malam..
tempat dimana kami meletakkan raga ini..
mempersembahkan utuh jiwa-jiwa kami.
pada Engkau..
Dzat yang membangun semesta..
Dzat yang mengindahkan tiap kelip bintang angkasa..
Dzat yang membuat darah terus mengalir dalam raga..

PadaMu kami berserah..
padaMu kami pasrah..
akan jiwa kami yang berada dalam genggamanMu
dalam dekapanMu..
ketika itu juga kami berharap sepenuhnya..
semoga Engkau memberi kami waktu hingga esok tiba..

by : patmara ^^

Saat dunia masih terasa gelap Dia yang membimbingmu,,
membimbingmu untuk tetap merasakan detak jantung seorang malaikat,,
malaikat yang kamu sendiripun tidak tahu,,
malaikat yang Dia persembahkan padamu,
khusus padamu..
agar nantinya dia membimbingmu
merasakan setiap nikmat yang Dia titipkan..
merasakan segala yang Dia karuniaka
n..
dan mengajarkan segalanya agar kamu bisa berjumpa dengan-Nya..

Ketika kamu terlahir.
kamu bagaikan sosok yang lemah..
sosok yang rentan akan kejamnya dunia..
namun Dia tetap mempersembahkanmu kenikmatan,,
Dia memberikanmu penglihatan agar kamu bersyukur,
bersyukur karena bisa melihat indah ciptaaNya
bersyukur karena bisa melihat sosok malaikat yang selalu menjagamu.
Menjagamu disetiap tetes keringat yang bahkan diapun tidak mampu menghitungnya,
dan pada akhirnya Dia juga yang mempertemukanmu dengan sosok itu.

Dia...
Dia yang menganugrahimu pendengaran..
membuat sosok lemah itu menjadi mampu..
mampu mendengarkan suara lembutnya,
suara yang selama ini kau dengar dari kegelapan yang abadi..
suara malaikat yang mengalun ketika kamu berada dalam kesunyian..
Dia yang mempersembahkan semuanya
semua yang ada untukmu agar kamu bersyukur,
bersyukur akan nikmat yang bahkan kamu tak pinta..

Ketika kamu tumbuh Dia yang selalu menuntunmu..
memberikan yang kamu butuhkan..
memberikanmu cintaNya agar kamu tetap bertahan,
bertahan dalam gemerlap dunia, dari sesatnya dunia, dan dari likunya dunia..
Dia yang memberimu bekal agar kamu mampu membedakan,,
mana yang mengantarmu menuju ketaatan dan mana yang mengantarmu menuju kebinasaan..
Dia yang selalu ada untukmu ketika kamu dalam kesenangan dunia..
dunia yang bahkan hanya memberikan kenikmatan sesaat,
namun Dia tetap mengawasimu..
mengawasi setiap langkahmu..

Ketika Dia menguji semuanya,
bertahanlah,,
bertahan karena cintaNya
bertahan agar tetap mendapat kasihNya

Ada kalanya kamu tersandung,
membuatmu melupakan Dia,
Dia yang mendidikmu saat kamu tak mampu berbuat apa-apa
sampai kamu mampu menaklukkan dunia,
Dia yang selalu ada,,
namun dengan cintaNya
Dia berusaha mengembalikanmu,,
mengembalikan keadaan dimana kamu mulai hidup sendiri,
dimana orang-orang yang kamu sayangi mulai meninggalkanmu satu persatu,

Mulai dari sosok yang membuatmu kuat sampai sekarang
sosok yang mengajarimu untuk makan,
sosok yang mengajarimu untuk bisa melangkah dan menggapai cita-citamu
sosok yang mengajarimu untuk mampu mengingat Dia, mencintai Dia, dan menggapai ridhoNya
namun semuanya telah sirna dari kehidupanmu,
kehidupan yang telah mampu kau lakukan sendiri..


بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ

....Qadqamatis solah Qadqamatis solah. Allahu Akbar Allahu Akbar. La ilahaillallah....

"saatnya ke masjid, udah waktunya sholat magrib, niat Lillahita'ala, amiiinnn ^^"
(niat baik insyaAllah dapat pahala) --> padahal baru niat, subhanallah :)
ketika diperjalanan......
temen sekampus lewat and said "ciyeeee rajin banget"
gue : "hehe"
temen sepak bola lewat and said "mantep bro, lanjutkan"
gue : "siap men"
temen cewek lewat and said "wiih, calon suami yang sholeh, :p"
gue : "amin" dgn sedikit nyengir-nyengir terbersit di bibir

(hening karena udah g ada yang lewat)
kemudian dalam hati "wah kog udah ga' ada yang lewat ya?"
kan bangga bisa dipuji kaya gitu.......
#ending

Maha Suci Allah yang menciptakkan manusia dengan segala kelebihan juga kekurangan.
cuplikan film di atas, ehm maksud saya cerpen di atas kadang memberi gambaran pada kita, owh kita pernah juga menjadi pemeran utama dalam cerita di atas.
dan tidak sedikit pula yang mringas mringis nonton cuplikan diatas dikarenakan memang lucu atau memang GR atau mungkin kepedean :p
itulah sifat khasnya manusia, dan sudah barang tentu manusiawi juga ketika mendapat pujian bak mendapat durian runtuh. karena sedikit pujian saja wiiiiihhh, melayang layang tuh pikiran, sampai jasadnya juga (eh, keren donk) :D
Tapi apakah menempatkan sifat kemanusiawian kita di dalam peribadahan seperti cuplikan diatas merupakan hal yang dimaklumi?
jawabannya relatif :D

Maha Suci Allah yang Maha membolak balikkan hati.
Tentu kita sebagai umat islam sudah berkali-kali mendengar istilah yang tepat untuk menggambarkan kondisi di atas. YUP, benar, riya',, ketika apapun yang hebat dalam diri kita, termasuk peribadahan kita kepada Sang Pemilik Hidup berusaha kita tonjolkan ke makhluk lain, dalam fokus kali ini adalah manusia tentunya. kan g mungkin kalau dengan makhluk lain (masa puasa sunah, saya pertontonkan dan pamerkan ke kucing tetangga, lha wong kucing tetangga aja g pernah puasa :p hihi)
Apakah visi kita mempertontonkan segala aktivitas ibadah kita hanya untuk manusia?
biar kita disegani karena ibadah kita, karena kita selalu taqwa pada Sang Pemilik Hidup.
"eh saya baru aja sholat dhuha"
"eh, besuk saya mau shaum (puasa) daud low (itu tuh yang sehari puasa sehari nggag)"
atau yang sedikit jaim, karena ada mas/mbak cakep, terus pura-pura ke masjid dan sholat sunnah
ckckck, pinter banget kalau begituan :p

Bisa dimaklumi ketika kita sudah meniatkan hati kita untuk ibadah karena Allah ada saja hal-hal yaang membuat niat utama kita tersingkirkan. Ya, pandangan manusia. Kita selalu ingin berharga dimata orang lain, supaya kita punya harga diri, punya nilai yang lebih dimata orang lain. Padahal semua itu hanya kesia-siaan belaka ya antum :)
Niat kita yang sebelumnya berpahala karena visi ibadah kita just for Allah jadi terbuang percuma deh gara-gara pengen dilihat temen, atau orang lain. Duuuhhh, malangnya pahala kita kalau dibuang-buang T.T
Memang sulit kalau sudah menginjak yang namanya permainan hati (bukan lagunya Andra the backbond low) :p
karena memang Allah-lah yang Menguasai hati ini, Dialah yang mampu Membolak balikkan hati ini.
namun apakah kita manusia hanya berdiam diri saja?
berusaha tentunya dan berdoa,,
jadi inget doa yang Rasulullah panjatkan kepada Allah sebagai Sang Pemilik Hati
"Duhai Allah Yang Maha membolak balikkan hati, palingkanlah hati kami kepada ketaatan kepadamu"
Indah sekali lantunan doa dari Baginda Idola umat Islam ini ^^
semoga kitapun bisa menempatkan doa ini dalam lembaran doa-doa kita yaa biar tambah refrensi :D

Jadi kita sebagai manusia memang sulit mencegah diri dari perbuatan riya' tersebut, lalu apakah kita berdiam diri dan membiarkan diri kita tertelan lumpur hisap yang membuat kita lama-lama hilang dari permukaan?
Pasti tidak, kembalikan selalu niat kita karena Allah, Visi kita kembali ke Allah, kita hanya mampu berusaha dan Allah yang Maha Menentukan.
Semoga Allah selalu menghindarkan dan menjauhkan kita dari sifat riya' ini.
Amiin ^^

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ


Bahagia adalah membagi senyum ketika kau terluka, memberi minum ketika kau dahaga, menghibur jiwa-jiwa ketika kau berduka. Bahagia adalah engkau ya Nabi; yang ditawari tinggal dalam syahdu-sentosa di langit sana, tetapi memilih turun ke bumi. menebar kebajikan, menghalau kesyirikan. Bahagia adalah ketika Malaikat menawari tuk membinasakan orang yang menyakitimu. Dan kau pun menjawab duhai Kekasih Allah : "Ampunilah, sebab mereka itu tidak tahu, semoga kelak keturunan dari sulbi mereka akan mengesakan-Mu.

Bahagia adalah hidup dalam prasangka baik sesama pada kita, lalu mensyukuri baik sangka itu dengan berjuang untuk menjadi benar-benar baik. Bahagia adalah dalam pandangan diri merasa terendah, dalam penilaian orang dianggap tengah-tengah, disisi Allah menjadi paling mulia. Bahagia adalah ditutupnya aib kita, diampuni dosa-dosa, dan dijadikan lebih baik pribadi ini dari semua kemuliaan yang disematkan manusia.

Bahagia adalah berani jujur pada hati dan kuat mengikuti bisik nurani. Kadang memang tersepi dan sunyi. Tetapi senyum Allah membersamai. Bahagia adalah saat hati, lisan, dan perbuatan menarikan kebenaran dan kebaikan dalam selarasnyairama. Tak satupun yang sumbang. Bahagia adalah masa lalumu tak membelenggu, masa depanmu tak menghantu, masa kinimu terisi puncak karya yang kaubisa.

Bahagia adalah saat dosa mendekatkamu kepada-Nya dengan taubat nashuha, saat ibadah tak menjauhkanmu dari-Nya gara-gara membangga. Bahagia adalah janji yang tertunaikan, amanah yang tersampaikan, silaturahim yang tersambung kembali. Bahagia adalah Allah menjadi mata yang kaupakai untuk melihat, telinga untuk mendengar, tangan untukmu bertindak, dan kaki untuk kau melangkah.

Bahagia adalah membersamai orang shaleh. Wajahnya mengingatkanmu akan surga, kata-katanya menzikirmu akan Allah, amalnya mengilhamimu berkarya. Bahagia adalah saat dendam kau anggap betul-betul racun, ditenggak sendiri namun berharap orang lain mati. Lalu kaupun memaafkan. Bahagia adalah saat kau membalas semua yang kotor dan keji dengan yang baik dan suci. Sebab hanya itu yang kaupunya tuk dibagi.

Bahagia adalah berhasil menyembunyikan ibadah kepada Allah dari mata manusia, dan menampakkan bekasnya nyata-nyata berupa akhlak mulia. Bahagia adalah melawan pengkhianatan dengan kesetiaan. Bahagia adalah membalas gunjingan orang dengan pujian ^^

Bahagia adalah mengambil cinta dari langit, lalu menebarkannya di bumi. Bahagia itu ketika Allah berkahi tiap kata yang mengalir dari ujung jemari, menebar kebaikan, mencantikkan kebenaran, menggerakkan perbaikan. Bahagia adalah bersikap jantan dalam cinta; ambil kesempatan atau persilahkan yang lain. Yang satu keberanian, yang lain pengorbanan.

Bahagia itu menjadi kepompong; bersunyi dalam tafakur yang menerangi hati, berdiri malam-malam, bersujud dalam-dalam, berkarya dalam diam. Bahagia adalah akhirnya menjadi kupu-kupu sempurna; terbang menari, melantun kebaikan di antara bunga, menyesap manis cinta, menebar keindahan pada dunia. ^^


Diam adalah caraku mencintaimu karena-Nya.
Kulakukan untuk menjaga kesucian hatiku dan hatimu
karena memang terjaganya kesucianku dan kesucianmu
adalah tujuanku.

Ini adalah caraku mengasihimu karena-Nya.
Kulakukan untuk memelihara suatu kehormatan,
karena memang terpeliharanya kehormatanku dan kehormatanmu
adalah cita-citaku.

Jikalau Allah tak menakdirkan tersampaikan indahnya rasa ini kepadamu di dunia ini dalam ridha-Nya,
mungkin dunia bukanlah tempat yang tepat bagi cinta untuk saling bersemi.
Tapi bisa jadi cinta itu akan bersemi di Surga-Nya.
Karena ku sangat yakin,
bahwa di akhirat kelak Allah akan menghimpun orang-orang yang saling mencintai karena-Nya.
Dan diamku kini adalah caraku mencintaimu karena-Nya.
Suci tak tersentuh.
Bahkan syaitanpun tak pernah tahu.

Insya Allah...

Jika kau belum siap melangkah lebih jauh dengan seseorang,
cukup cintai ia dalam diam.

Karena diammu adalah salah satu bukti cintamu.

Kau ingin muliakan dia dan tidak akan mengajaknya menjalin hubungan terlarang,
dengan tidak merusak kesuciannya dan penjagaan hatinya.

Karena diammu akan memuliakan kesucian diri dan kesucian hatimu,
serta menghindarkan dirimu dari hal-hal yang akan merusak izzah dan iffahmu.

Karena diammu bukti kesetiaanmu dengannya.

Karena mungkin saja orang yang kau cinta adalah juga orang yang telah Allah Ta’ala pilihkan untukmu.

Ingatkah kalian tentang kisah Fatimah dan Ali,
yang keduanya saling memendam apa yang mereka rasakan ?
Sampai akhirnya mereka dipertemukan dalam ikatan suci nan indah. ^^


Wanita muslimah laksana bunga yang menawan,
Wanita muslimah yang sholehah bagaikan sebuah perhiasan yang tiada ternilai harganya,
Begitu indah.. Begitu berkilau.. Begitu menentramkan..
Teramat banyak yang ingin meraih bunga tersebut,
Namun tentunya,
Tak sembarang orang berhak meraihnya,
Menghirup sarinya..
Hanya dia yang benar-benar terpilihlah..
Yang dapat memetiknya..
Yang dapat meraih pesonanya..
Dengan harga mahal yang teramat suci,
Sebuah ikatan amat indah bernama pernikahan…
Karna itu, sebelum saatmu tiba,
Sebelum orang terpilih itu datang dan menggandengmu dalam istananya,
Janganlah engkau biarkan dirimu layu sebelum masanya..
Jangan engkau biarkan serigala liar menjadikanmu bahan permainan dalam keisengannya..
Jangan kau biarkan kumbang berebutan menghisap madumu..
Jangan kau biarkan mereka mengintipmu diam-diam,
Dan menikmati pesonamu dalam kesendiriannya..
Jangan kau biarkan ia permainkan hatimu yang rapuh, atas nama ta’aruf..
Atas nama cinta..
Ya, atas nama cinta..
Jangan kau biarkan ia permainkan hatimu yang rapuh..
Atas nama ta’aruf..
atas nama cinta..
Kau tau, Saudariku? Jika seseorang jatuh cinta,
Maka cinta itu akan membungkus seluruh aliran darahnya..
Membekuknya dalam jari-jarinya..
Dan menutup semua mata hati dan pikirannya..
Membuat seseorang lupa akan prinsipnya..
Membuat seseorang lupa akan besarnya fitnah ikhwan-akhwat..
Membuat seseorang lupa akan apa yang benar dan apa yang seharusnya ia hindarkan..
Membuat seseorang itu lupa akan apa yang telah ia pelajari sebelumnya tentang batasan-batasan pergaulan ikhwan-akhwat..
Membuat seseorang menyerahkan apapun,
Supaya orang yang ia cintai bahagia,
Atau ridho terhadap apa yang ia lakukan..
Membuat orang tersebut lupa bahwa cinta mereka belum tentu akan bersatu dalam pernikahan..
Ya Saudarikau..
Ukhty fillah..
Jangan sampai cinta menjerumuskanmu dalam lubang yang telah engkau tutup rapat sebelumnya..
Karna itu, jika engkau mulai menyadari akan adanya benih-benih cinta mulai tertanam lembut dalam hatimu yang rapuh..
Segeralah buat sebuah benteng yang tebal dankokoh..
Tanam rumput racun di sekelilingnya..
Pasang semak berduri di muara-muaranya..
Cinta sejati hanya pada Rabbul Izzati..
Cinta yang takkan bertepuk sebelah tangan,
Namun Allah tidak egois mendominasi cinta hamba-Nya..

Berlarilah menjauhinya..
Menjauhi orang yang kau cintai..
Buat jarak yang demikian lebar padanya..
Jangan kau berikan ia kesempatan untuk menjajaki hatimu..
Biarlah airmata mengalir untuk saat ini..
Karna kelak yang akan kalian temui adalah kebahagiaan..
Biarlah sakit ini untuk sementara waktu..
Biarlah luka ini mengering dengan berjalannya kehidupan..
Karna cinta (yang belum halal) tidak lain akan membuat kalian sendiri yang menderita,

Saudariku,
Tentunya sudah mengerti dan paham,
Bagaimana rasanya jika sedang jatuh cinta..
Jika dia jauh, kita merasa sakit karena rindu..
Jika ia dekat, kita merasa sakit karena takut kehilangan..
Padahal ia belum tentu untukmu..
Dan mungkin tidak akan pernah menjadi yang halal..
Karena itu.. jauhilah ia..
Jangan kau biarkan ia menanamkan benih-benih cinta di hatimu..
Dan kemudian mengusik hatimu..
Melebihi cinta pada Sang Rabb..
Jangan kau biarkan dia mempermainkanmu,
Dalam kisah yang bernama cinta.. ^^

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ

"Duh Baru putus, sedih rasanya", "Kenapa Hidupku selalu merana?", "Duh, malam minggu gak ada pasangan, #galau", "Dimalam yang sesunyi ini aq sndiri tiada yang menemani, oops malah nyanyi"



Itulah segelintir bahasa "conversation" yang sering kalian lihat bahkan tidak jarang malah menjadi sering ketika mata kita tak lepas dari sebuah halaman dengan warna monoton -_- (Biru dan Putih).
Exactly, tampilan yang bahkan tiap orang sudah tidak asing dan bahkan menjadi makanan sehari-hari mereka, tiap hari bahkan tiap jam-pun selalu hadir untuk presensi.
lalu apakah media itu hanya kita gunakan untuk mengungkapkan perasaan galau kita, kesedihan kita, kekacauan pikiran kita dan yang lebih parah lagi membuka aib kita (naudzubillah).

Lalu pernakah kita mengisinya dengan keceriaan kita, kegembiraan kita, semangat kita? apa bedanya mencurahkan hati yang senang dengan hati yang luluh lantak, tercabik seperti terkena badai halilintar -_- (ehm maaf alay), apakah dengan mencurakan hati yang sedih di facebook bisa menenangkan hati kalian? bisa menjadi obat penenang? Jawaban tiap orang berbeda.

"Kalau saya punya mobil saya akan bahagia saya akan tenang", "kalau saya punya rumah saya akan bahagia", "kalau saya menikah dan punya istri/suami saya akan bahagia", atau "kalau saya punya anak saya akan bahagia", "kalau saya punya harta banyak hidup saya akan tenang"
Apa itu hakikat bahagia yang sesungguhnya?
ketika kita punya itu semua dan kita kemudian sakit parah, apa kita akan bahagia ?
Siapa yang menganugrahkan semua itu dalam hidup kita?
Apakah pernah berfikir jauh ketika semua itu diambil dari hidup kita?
Harta kita, Rumah kita, Istri/suami dan anak-anak kita, orang tua kita. T.T

La Tahzan, Innallaha ma anna ^^, mungkin inilah ungkapan yang tepat dari Nabi kita tercinta Muhammad kepada sahabatnya, "janganlah bersedih, karena Allah bersama kita"
Ungkapan yang syarat akan makna dan penentram jiwa, ungkapan yang hanya bisa dirasakan bagi kita yang mencari cinta-Nya, mencari kasih sayang-Nya.
Sekali lagi itu semua bukan sumber kebahagiaan, karena itu semua hanya titipan dari-Nya. Semua hal yang menjadi titipan pada nantinya akan diminta oleh pemilik hal tersebut. Semuanya termasuk harta yang kita miliki, orang-orang yang kita sayangi, semuanya akan diminta kembali, termasuk nyawa kita hidup kitapun akan diminta kembali. Karena pada dasarnya kita hidup di dunia ini tidak punya apa-apa dan kembali tanpa membawa apa-apa.
Ibaratkan saja kita hidup di dunia ini sebagai "tukang parkir",
"yak, maju pak/bu, mundur 5cm lagi yak mundur, mundur, daaaaaannnnn, setooopppp."
inilah hakikat tukang parkir.
ketika kita mempunyai mobil yang sangat banyak, dari merk abal-abal sampai merk kelas duniapun kita punya, namun itu semua bukan milik kita itu hanya titipan, ada yang punya, dan pada waktunya semua itu akan kembali pada pemiliknya, dan kita kembali tidak punya apa-apa.

Jadi segalanya yang ada didunia ini bukan sumber kebahagiaan, bukan sumber yang mampu menenangkan hati ini,
Tenangkan hati, pikiran dan bertanyalah pada diri sendiri. Pernahkan saya mencurahkan kesedihan saya pada Dia yang memberi saya hidup ini?
perhatikan Firman Allah dalam QS. Ar-Ra'd 28
"Yang artinya: (yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tentram dengan mengingat Allah SWT. Ingatlah! Hanya dengan mengingat Allah –lah hati menjadi tentram."

dan pada akhirnya Dialah yang Maha Menentramkan,

Allah-lah yang membuatmu mampu tersenyum walau dalam keadaan menangis
Tempat bertahan ketika kamu hendak merasa menyerah
Tempat berdoa dikala kamu kehabisan kata-kata
Untuk mencintai sekalipun hatimu telah hancur berkali-kali
Untuk tetap mengerti ketika tak aa satupun yang kelihatan memberi arti
Semuanya akan terasa sulit tanpa kita mengingat Allah
karena hanya Allah lah yang memampukan kita ^_^



Popular Posts

About Me

Blogger templates

Followers